Festival Ketoprak Gunungkidul 2014
Seni Kethoprak di Gunungkidul serius digarap oleh Dinas Kebudayaan dan pariwisata DIY Gunungkidul. Seni Ketoprak saat ini kurang diminati oleh generasi muda pada umunya. Hal ini lantaran banyak pengaruh dari budaya barat yang masuk dan ditambah dengan adanya teknologi yang semakin modern. Sehingga seni pentas yang bersifat traditional kurang diminati.
Pada tahun ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DIY bertekad menghidupkan seni ketoprak yang dirasa nyaris mlempem. Sepuluh desa budaya di Gunungkidul, yang oleh Gubernur telah dikukuhkan, wajib mengikuti festival ketoprak gunungkidul 2014 yang akan dilangsungkan pada tanggal 10-12 Agustus 2014 mendatang.
Untuk hari pertama tanggal 10 Agustus desa budaya Gunungkidul yang akan pentas yaitu desa budaya Katongan,Semanu,Kepek dan Bejiharjo. Untuk hari kedua yang akan tampil yaitu desa budaya Putat ,Giring,Kemadang dan Semin. Dan hari terakhir desa budaya yang akan tampil yaitu desa budaya Girisekar dan Jerukwudel.
Tahun 70-an hingga 90-an, ketoprak pernah menjadi seni yang ngetrend di kalangan masyarakat Yogya, terutama ketika Basiyo, Glinding, Ngabdul, Marsidah dan Widayat, aktif mengisi siaran RRI Nusantara II Yogyakarta.
Tahun 2014, ada 10 desa budaya yang diwajibkan menghidupkan seni ketoprak, meliputi Desa Putat, Katongan, Kepek-Wonosari, Girisekar, Giring, Bejiharjo, Semanu, Kemadang dan Desa Jeruk Wudel.
Seni pertunjukan ketoprak adalah salah satu seni tradisional yang merupakan bagian tak terpisahkan dari keistimewaan Yogyakarta. Untuk anda yang tinggal diwilayah Yogyakarta,anda juga bisa menyaksikan festival ketoprak kolosal yang akan dipentaskan di TBY.
0 Komentar