Kampung Kauman Yogyakarta Dan Sejarah Islam

Bila anda berkunjung di Yogyakarta rasanya tidak lengkap bila tidak sekalian berkunjung di Kampung Kauman Yogyakarta. Saat memasuki kampung Kauman Yogyakarta, bangunan yang pertama wisatawan lihat sebelum memasuki kawasan pemukiman adalah bangunan Masjid Gedhe Kauman.

Sultan Hamengku Buwono I waktu itu sedang mengumpulkan para ulama yang tinggal di sekitar Masjid. Selain para ulama, juga hadir para ahli agama atau ketib/penghulu yang menetap di masjid tersebut. Selanjutnya masing-masing mendirikan langgar yang berfungsi sebagai pesantren di tempat tersebut. Selain itu Sultan juga telah menyiapkan 40 abdi dalem yang diperintahkan untuk memakmurkan masjid tersebut. Selanjutnya orang-orang yang tinggal di sekitar masjid tersebut adalah orang yang menegakkan ajaran Islam yang dikenal sebagai Qaaimuddin yang kalau diucapkan dalam lidah jawa menjadi pakauman dan selanjutnya lebih dikenal dengan nama Kauman.

Penempatan seorang abdi dalem yang bernama Pamethakan yang diberi tugas mengurusi bidang keagamaan inilah sejarah lahirnya kampung Kauman. Pada zaman kerajaan kampung Kauman menjadi tempat bagi 9 ketib atau penghulu untuk mengurusidan membawahi urusan agama. Seiring dengan perkembangan waktu komunitas santri di Kauman semakin berkembang dalam ikatan persaudaraan dan keagamaan.

Kampung Kauman sejak tahun 1900