Candi Abang, Serunya Menikmati Sunset Dari Bukit Telletubies

Written by Didik Wahyudi

Candi Abang tidak memiliki bentuk seperti candi pada umumnya. Di candi ini pengunjung tidak akan menemukan susunan batuan megah dengan pahatan relief, melainkan sebuah gundukan tanah laksana bukit telletubies.

Dalam bahasa Jawa kata abang berarti merah. Candi Abang berarti candi yang merah. Berbeda dengan candi-candi lain yang disusun dari batuan andesit yang berwarna hitam, maka Candi Abang terbuat dari susunan batu bata berwarna merah serupa dengan bangunan candi di Mojokerto. Karena itulah candi ini dinamakan Candi Abang.

Uniknya, bentuk Candi Abang ini tidak menyerupai candi-candi pada umumnya yang megah. Saat ditemukan, Candi Abang hanya berupa gundukan batu bata merah yang menyerupai piramida, dengan alas 36 x 34 meter. Di bagian tengah candi terdapat sumur dan tangga masuk yang terbuat dari batu gamping.

Candi  Abang Layaknya Bukit Telletubies

Kini bentuk Candi Abang lebih menyerupai sebuah bukit dalam serial film kartun anak-anak, Bukit Telletubies. Rumput hijau yang menutupi permukaan candi menjadikan kesan Bukit Telletubies semakin kuat. Di sekitar candi terdapat padang rumput yang luas, lengkap dengan kupu-kupu berterbangan di atasnya. Suasananya yang sepi dan asri membuat Candi Abang layak dijadikan lokasi piknik bersama kerabat maupun hunting foto. Saat senja tiba, pengunjung bisa menyaksikan mega yang berubah warna dari puncak bukit.

Lokasi dan Akses

Candi Abang terletak di Dusun Sentonoreji, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Candi ini bisa dicapai menggunakan sepeda, kendaraan roda dua, hingga kendaraan roda empat. Untuk mencapai tempat ini wisatawan cukup menyusuri Jalan Raya Jogja – Piyungan. Sesampainya di Km 8 akan ada penunjuk arah menuju lokasi candi.

Tips Berkunjung ke Candi Abang

  • Untuk mendapatkan pemandangan terbaik Candi Abang, berkunjunglah ke tempat ini pada musim penghujan. Pada saat itu rumput tumbuh dengan subur menutupi permukaan bukit sehingga terlihat seperti bukit telletubies.
  • Waktu terbaik untuk mengunjungi candi ini adalah pagi hari tatkala mentari belum tinggi atau sore hari sembari menyaksikan sunset yang mempesona.
  • Berhubung tempat ini sepi dan tidak ada penjual atau pun warung, pastikan Anda membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Jika memungkinkan bawalah tikar untuk piknik. Bukankah itu ide yang menarik?
  • Untuk menghindari sengatan mentari yang terik bawalah topi, payung, atau penutup kepala lainnya.

Baca Juga …

Candi Dekat Pusat Kota Jogja

Candi Dekat Pusat Kota Jogja

Kota Yogyakarta, dengan segala kekayaan budayanya, telah lama menjadi destinasi unggulan para wisatawan yang ingin...

Candi Plaosan Jogja

Candi Plaosan Jogja

Candi Plaosan Jogja adalah candi yang memiliki sejarah yang kaya dan menggambarkan perpaduan antara dua agama besar....

Candi Kalasan Jogja

Candi Kalasan Jogja

Selain spot foto candi Prambanan, jika Anda ingin hunting foto, candi yang satu ini bisa jadi alternatif. Candi...

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.