Candi Sambisari merupakan candi Hindu yang terletak sekitar 4 km dari candi Prambanan. Candi ini dibangun pada masa pemerintahan raja Rakai Garung pada zaman kerajaan Mataran Kuno. Candi Sambisari terletak 6,5 meter dibawak permukaan tanah sehingga candi ini sering disebut dengan candi bawah tanah.
Candi Sambisari ini asal mulanya ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani bernama Karyowinangun. Berawal dari aktivitasnya mencangkul tanah disawah. Suatu ketika cangkup yang diayunkan ke tananh membentur sebuah batu yang cukup besar. Setelah diperhatikan batu tersebut memiliki pahatan pada permukaannya. Selanjutnya petani tersebut dan warga setempat heran melihat penemuan batu tersebut.
Selanjutnya Dinas Kepurbakalaan yang mengetahui hal itu segera datang dan selanjutnya menetapkan areal sawah dari petani tersebut merupakan suaka dari purbakala. Batu yang ditemukan petani tersebut merupakan bagian dari candi yang terkubur dalam tanah . Selanjutnya penggalian akhirnya dilakukan dan menemukan ratusan bongkahan batu lain beserta dengan arca-arca nya. Penggalian terus dilakukan dan selanjutnya selama 21 tahun akhirnya betuk dari candi ini dapat diinikmati. Bangunan candi yang sudah bediri ini akhirnya bernama Candi Sambisari.
Candi Sambisari didirikan sekitar tahun 812-838 M pada masa pemerintahan Rakai Garung. Bangunan candi ini terdiri dari sebuah candi induk dan tiga candi pendamping. Candi ini dikelilingi oleh 2 pagar, pagar yang pertama sudah selesai pugar sedangkan pagar yang kedua hanya ditampakkan sedikit sebelah timur candi yang masih dipakai sebagai pembatas. Terdapat juga 8 buah Lingga patok yang berada di setiap penjuru mata angin.
Bangunan dari candi ini tidak mempunyai alas seperti halnya candi-candi lain. Kaki candi yang berfungsi sebagai alas sehingga sejajar dengan tanah. Kaki candi terlihat polos karena tidak ditemukannya motif atau relief yang terpahat di tempat tersebut. Relief hiasan baru ditemukan pada bagian tubuh hingga puncak candi bagian luar yang bermotif menyerupai batik-batik.
Saat menaiki tangga pintu masuk ke dalam candi induk, anda akan melihat hiasan berupa makara ( hewan ajaib dalam mitologi Hindu ) yang mulutnya sedang menggangga yang didalamnya terdapat seekor singa. Makara pada candi Ssambisari merupakan evolusi dari bentuk makara di India yang merupakan perpaduan antara gajah dengan buaya yang ekornya membengkok atau dengan seekor ikan.
Setelah melewati anak tangga pintu terakhir masuk candi induk, akan anda jumpai selasar selebar 1 meter dan disekelilingnya terdapat 3 relung yang masing-masing relung terdapat arca. Selanjutnya di sisi Utara, terdapat arca Dewi Durga ( istri Dewa Siwa ) dengan 8 tangannya yang semuanya memegang senjata. Sementara itu disisi Timur terdapat sebuah arca Ganesha ( anak Dewi Durga ). Dan yang terakhir disisi Selatan terdapat arca Agastya dengan aksamala ( tasbih ) yang dikalungan di lehernya.
Selanjutnya bila anda memasuki bilik utama candi induk ini, anda akan melihat lingga yoni yang berukuran besar sekitar 1,5 meter. Keberadannya merupaka bukti bahwa candi ini didirikan sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa Siwa. Lingga Yoni konon dipakai untuk membuat air suci dengan cara air diguyurkan pada lingga yang selanjutnya air mengalir melewati parit kecil pada yoni dan kemudian air tersebut ditampung dalam sebuah wadah.
Ketika anda keluar dari candi ini menuju kebarat, anda akan menjumpai tiga candi perwara ( pendamping ) yang terletak saling berhadapan. Candi perwara ini diduga dibangun tidak menggunakan atap karena pada waktu penggalian tidak ditemukan bagian batu yang digunakan untuk atap pada candi perwara ini. Kalau anda lihat bagian candi perwara tengah mempunyai lapik bujur sangakar yang dihiasi bunga teratai ( padmasana ) berbentuk bulat cembug dan hiasan berupa naga. Kemungkinan tempat tersebut merupakan tempat arca atau sesejen.
Lokasi
Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Akses
Kalau dari Yogyakarta melalui jalan raya Jogja – Solo setelah sekitar 3 km dari Janti anda akan melihat gapura menuju Akademi Angkatan Udara Yogyakarta yang terletak di sebelah kanan ( selatan ) jalan Solo. Beberapa meter dari gapura tersebut ketemu dengan pertigaan selanjutnya ambil belokan kekiri ( utara ) ikuti terus setelah 5 – 10 menit kemudian, anda akan segera sampai di Candi Sambisari.
Harga Tiket
Harga tiket untuk memasuki Candi Sambisari Dewasa sebesar Rp.2.000,- per orang dan anak-anak Rp.1.000,- per orang
Fasilitas
Fasilitas yang terdapat pada tempat ini meliputi :
- Tempat informasi yang berhubungan dengan Candi Sambisari yang meliputi tentang foto-foto yang menggambarkan lingkungan persawahan sebelum candi ini ditemukan, sebelum dan sesudah digali, proses penggalian, rekonstruksi yang berjalan bertahun-tahun, foto-foto tentang benda-benda yang ditemukan saat penggalian yang berupa perunggu yang sekarang disimpan di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.
- Fasilitas standar seperti tempat parkir, toilet, warung makan dan lain-lain
0 Komentar