Nglanggeran, Sensasi Mendaki Gunung Api Purba

gunung api purba

Written by Didik Wahyudi

Gugusan bukit batu raksasa merupakan pemandangan utama yang dijumpai saat menjejak di basecamp Gunung Nglanggeran. Puluhan juta tahun yang lalu, gugusan tersebut merupakan puncak gunung berapi yang aktif. Seiring berjalannya waktu, gunung tersebut menjadi tidak aktif dan berubah menjadi bukit-bukit batu dengan berbagai bentuk yang unik. Tempat tersebut akhirnya dikenal dengan nama Gunung Api Purba Nglanggeran.

Untuk mencapai puncak, wisatawan cukup treking sekitar 1,5 hingga 2 jam. Bahkan jika tidak sanggup mencapai puncak, wisatawan bisa berhenti di beberapa pos dengan pemandangan yang tak kalah menarik dari pemandangan di puncak. Di pos-pos tersebut sudah berdiri gazebo yang bisa dijadikan tempat beristirahat.

Meski kini berkembang menjadi gunung wisata, Nglanggeran tetap memiliki jalur pendakian yang cukup menantang mulai dari jalan conblock, jalan setapak, hingga lorong sempit yang hanya bisa dilewati satu orang. Lorong panjang ini diapit oleh dua bukit batu raksasa. Pada akhir pekan tempat ini biasanya penuh dengan wisatawan, baik mereka yang camping di puncak gunung, maupun mereka yang sekadar ingin refreshing dengan melakukan treking.

Puncak Timur Hanya Boleh Dihuni 7 Kepala Keluarga

Gunung Nglanggeran memiliki beberapa puncak yang dipisahkan menjadi dua bagian, yakni deretan puncak di sebelah barat serta puncak timur. Wisatawan yang mendaki Nglanggeran rata-rata memilih untuk camping di puncak bagian barat karena aksesnya lebih mudah. Sedangkan puncak timur termasuk jarang didatangi wisatawan. Padahal, jika ingin menyaksikan sunrise yang sempurna maka puncak timur adalah tempatnya.

Selain menjadi spot bagus menyaksikan sunrise, ternyata puncak timur juga memiliki legenda menarik. Di Puncak Timur terdapat Dusun Tlogo Mardidho yang merupakan tempat tinggal bagi 7 kepala keluarga. Hal tersebut sudah berlangsung sejak turun-temurun. Jika ada keturunan mereka yang menikah, maka keluarga baru tersebut harus meninggalkan Dusun Tlogo Mardhido.

Menurut sesepuh Puncak Timur yang sekaligus abdi dalem keraton, jika jumlah kepala keluarga di Puncak Timur kurang atau lebih dari 7 keluarga maka hal yang buruk bisa terjadi. Hal tersebut ditandai dengan keberadaan makan di Puncak Timur Gunung Nglanggeran.

Akses dan Akomodasi

Akses menuju kawasan Gunung Nglanggeran terbilang mudah. Dari Yogyakarta wisatawan cukup mengikuti jalan raya menuju Gunungkidul. Sesampainya di Pos Polisi Patuk (setelah Bukit Bintang), silahkan belok kiri menuju jajaran tower televisi. Gunung Nglanggeran terletak tidak jauh dari situ.

Sebagai kawasan ekowisata yang sudah meraih banyak penghargaan, Gunung Nglanggeran terus melengkapi dirinya dnegan beragam fasilitas. Wisatawan yang berkunjung ke Nglanggeran bisa camping di gunung atau menginap di homestay warga yang kondisinya cukup bagus. Jika wisatawan tidak membawa tenda, pengelola Gunung Nglanggeran juga menyewakan tenda. Selain dijadikan lokasi treking dan camping, desa di kaki Gunung Nglanggeran juga kerap dijadikan lokasi outbond, makrab, hingga live in.

Baca Juga …

Tumpeng Menoreh Jogja

Tumpeng Menoreh Jogja

Yogyakarta memiliki berbagai destinasi wisata yang menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para wisatawan. Salah...

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.